Laporan Program “Berkurban di Kampung Pesisir”
“Daulat Umat mendapatkan tambahan kambing 10 ekor, insyaAllah.” Demikian chat tersebut sampai di grup WhatsApp pengurus harian Daulat Umat. Meski datar dan tanpa tanda baca atau imbuhan kata apapun yang menyiratkan kegembiraan, kalimat tersebut berarti besar bagi Daulat Umat, lembaga amil zakat yang baru berusia hampir 4 bulan.
Mendapat tambahan 10 ekor kambing, berarti tahun ini Daulat Umat akan menyembelih hewan kurban sebanyak 12 ekor. Angka tersebut jauh dari perkiraan kami yang memulai program “Berkurban di Kampung Pesisir” sedikit terlambat, persis sebulan sebelum Hari raya. Mulanya, kami berpikir hanya akan menyembelih 2 ekor (itupun 1 ekor kambing telah kami dapatkan sebelumnya dari mertua salah satu pengurus Daulat Umat) yang rencananya menyalurkannya ke dua tempat yang terletak di wilayah pesisir: Desa Citemu di Cirebon dan Kampung Blok Eceng di Muara Angke Jakarta Utara. Itu sebabnya program kurban Daulat Umat tahun ini bertema “Berkurban di Kampung Pesisir”.
Kami memang tidak ingin muluk-muluk. Keterlambatan waktu peluncuran dan keberadaan jaringan donatur yang masih belum besar membuat kami ragu akan mendapatkan banyak tambahan hewan kurban. Kami hanya berani membayangkan akan mendapat tambahan satu hewan kurban. Keraguan tersebut, syukur alhamdulillah, terjawab melalui tawaran kerjasama dari Ovis Farm Organic, peternakan kambing organik yang terletak di daerah Bubulak Bogor.
Sejak beberapa tahun lalu, sebagaimana dituturkan oleh pemiliknya, di setiap Hari Raya Kurban Ovis Farm Organic memang tidak hanya menjual hewan kurban. Sejak ada permintaan dari salah seorang pelanggan untuk menyalurkan hewan kurban, Ovis Farm Organic kemudian selalu menawarkan kesediaannya untuk sekaligus menjadi penyalur hewan kurban yang telah dibeli oleh pelanggan. Maka, ketika pengurus Daulat Umat mendatangi peternakannya untuk membeli kambing kurban, Ovismenawarkan Daulat Umat untuk menyalurkan hewan kurban yang telah dibeli para pelanggannya. Pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat memang membuat Ovis Farm berpikir ulang untuk menyalurkan daging kurban ke tempat-tempat yang jauh.
Demikianlah kemudian tim Daulat Umat merembug-ulang lokasi penerima daging kurban tahun ini. Ya, kawan-kawan tidak salah baca. Pandemi membuat kami harus mempertimbangkan alasan kesehatan, sehingga alih-alih membagikan hewan kurban, kami memilih membagikannya dalam bentuk daging. Selain di Desa Citemu, Daulat Umat akhirnya memutuskan bahwa daging kurban akan dibagikan di lima titik:
1. Sanggar Daya Kemanusiaan, pusat pendidikan masyarakat di kampung pemulung di wilayah Klender Jakarta Timur.
2. Lawan Bareng, sebuah inisitif dapur umum untuk pasien covid yang sedang isolasi mandiri namun terbatas secara ekonomi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu dapur Lawan Bareng terletak di kawasan Meruya Jakarta Barat.
3. Kolektif Dapur Umum, sebuah inisiatif yang di masa pandemi ini fokus menyalurkan makanan jadi kepada para pekerja informal, gelandangan, dan anak jalanan. Kolektif ini memiliki fasilitas penyimpanan bahan makanan di daerah Mampang, Jakarta Selatan.
4. Kampung Blok Eceng, Muara Angke
5. Salah satu serikat buruh di wilayah Cakung Jakarta Timur
Daulat Umat menyalurkan seluruh hewan dan daging kurban tepat pada Hari Raya Idul Adha, yakni pada 20 Juli 2020.
Di Citemu, proses penyaluran hewan kurban berlangsung lebih singkat karena di tempat ini Daulat Umat hanya menyalurkan satu kambing untuk sepenuhnya dikelola masyarakat. Hari itu, kambing amanah dari kawan Daulat Umat di Citemu disembelih bersama dua kambing lain amanah dari warga setempat. Tiga relawan Daulat Umat hadir di sana untuk bersama-sama membagi daging ke masyarakat.
Kambing Kurban dari Daulat Umat sebelah kanan
Proses pengulitan dan pembagian daging kambing kurban di Citemu
Proses penyaluran daging kurban di daerah Jabodetabek sedikit lebih berliku. Di sini tim terbagi menjadi dua. Tim pertama adalah tim penyalur hewan kurban yang berada di Jakarta dan tim kedua adala tim penyembelih dan pembagi daging kurban yang bekerja bersama para pekerja dan warga sekitar Ovis Farm Organic. Menurut perkiraan, daging akan siap dibagikan pada bakda dzuhur. Atas dasar itu tim pertama berangkat dari Jakarta pukul 10:00 WIB.
Perkiraan tersebut ternyata meleset. Beberapa persoalan teknis membuat penyembelihan baru bisa dilakukan siang hari. Menyembelih dan membagi daging kambing dalam jumlah belasan ternyata memerlukan waktu yang cukup lama. Setelah bekerja dengan keras dan sigap, tim, pekerja, dan warga berhasil menyelesaikan tugasnya tepat bakda Maghrib. 11 kambing yang disembelih telah dibagi-bagi ke dalam 140 paket. Sebagian daging dibagikan kepada warga sekitar Ovis Farm Organic. Bakda Isya tim penyalur berangkat ke Jakarta.
PPKM Darurat membuat jalanan demikian sepi, sehingga tim penyalur bisa bekerja cepat, meski hujan deras mengguyur Bogor malam itu. Daulat Umat sampai di tujuan pertama, yakni Sanggar Daya Kemanusiaan di Klender, pada pukul 21:49 WIB. Di sana, paket daging diterima oleh Mas Muiz dan salah seorang warga pegiat sanggar di gazebo Sanggar.
Perjalanan berlanjut ke tujuan kedua, Kolektif Dapur Umum di daerah Mampang. Hujan tidak turun di Jakarta malam itu, meskipun di beberapa tempat langit berawan menurunkan gerimis nan tipis. Daulat Umat tiba di fasilitas penyimpanan Kolektif Dapur umum pukul 22:35 WIB, diterima oleh Bung Kiki, salah seorang pegiat Dapur Umum.
Mengejar waktu yang semakin larut, Daulat Umat bergerak ke Kampung Blok Eceng di Muara Angke. Pukul 23:20 tim akhirnya sampai di Koperasi Enceng Maju Sejahtera (Koperasi EMAS) yang dikelola warga Kampung Muara Angke. Pak Miming, salah satu perwakilan warga, menerima kami malam itu.
Daulat Umat Bersama Pak Miming, perwakilan warga Kampung Blok Eceng
Waktu yang semakin larut membuat tim pengantar Daulat Umat mesti bersiasat. Dari Muara Angke, tim yang terdiri dari empat orang mesti berpencar. Masih ada dua tujuan lagi: Lawan Bareng dan Serikat Buruh di Cakung, Jakarta Timur. Pukul 23:25 WIB Daulat Umat berangkat ke tujuan tersebut.
Pukul 01:05 WIB (sudah ganti hari 😊) tim yang berangkat ke dapur Lawan Bareng mengabarkan mereka telah sampai di lokasi. Mbak Anna, salah seorang relawan di dapur Lawan Bareng, menerima Daulat Umat dan mempersilahkan untuk melihat sebentar fasilitas dapur mereka.
Di tempat lain, di Cakung, Jakarta Timur. Sampai di lokasi, sebagaimana ditunjukkan oleh maps, pada pukul 00:20, tim kesulitan mencari alamat tujuan. Seluruh kontak kawan serikat buruh yang sebelumnya berkorespondensi tidak mengangkat telepon. Hal tersebut sangat wajar mengingat Daulat Umat mengirim daging di waktu istirahat.
Upaya pencarian alamat dan menyambung kontak akhirnya dihentikan pada pukul 01:15 WIB. Daulat Umat memutuskan akan menyalurkan daging ke tempat lain karena khawatir daging tidak begitu bagus jika disalurkan pada keesokan harinya karena tidak adanya fasilitas penyimpanan. Malam itu, paket-paket terakhir diputuskan akan disalurkan ke Lawan Bareng. Pertimbangan ini dipilih karena Lawan Bareng memiliki fasilitas penyimpanan daging cukup besar.
Daulat Umat akhirnya sampai di dapur Lawan Bareng pada pukul 01:50 WIB. Mbak Anna, menyambut kami pagi itu. Kami masih sempat mendokumentasikan penyerahan paket daging dan melihat-lihat sebentar fasilitas dapur Lawan Bareng.
Aktivitas penyaluran kurban dan daging kurban Daulat Umat berakhir pad pukul 02:30 WIB tanggal 21 Juli 2021. Tentu setelah seluruh tim dengan protokol kesehatan yang ketat membersihkan badan dan berganti pakaian.
Proses penyembelihan, pembagian, dan penyembelihan kambing kali ini memang berlangsung cukup lama dan melelahkan. Meskipun demikian, Daulat Umat merasa puas dan bangga dengan seluruh proses ini. Di hari raya Idul Adha pertama kami ini, kami, dengan bantuan Ovis Farm Organik, pekerja, dan warga, telah berhasil menyalurkan seluruh amanah kambing kurban ke orang-orang yang paling terdampak pandemi Covid-19. Melalui program ini, kami telah mengamalkan satu inti penting dari ibadah kurban, yakni solidaritas. Di tengah pandemi Covid 19 yang sedang menggila, bagi kami, solidaritas terbaik adalah kepada mereka yang paling terpukul oleh pandemic, yakni kelompok miskin, para pekerja, dan mereka-mereka yang terdampak besar secara ekonomi sementara mesti berjuang memulihkan diri jangkitan virus.
Terakhir, Daulat Umat ingin mengucapkan kepada seluruh pihak yang telah bahu-membahu mengelola dan melaksanakan program “Berkurban di Kampung Pesisir”: Ovis Farm Bogor, para pekerja peternakan, warga sekitar peternakan, relawan, dan tentu saja para sohibul qurban. Semoga Allah SWT melipatgandakan semua amal kita. Semoga semangat berkurban dan bersolidaritas senantiasas membersamai kita dalam melawan pandemi. Semoga pandemic cepat berlalu. Sampai jumpa di program kurban tahun depan. Amiinn.
Dokumentasi video penyaluran program "Berkurban di Kampung Pesisir" bisa dilihat di sini