Kelompok yang paling terdampak dari kerusakan lingkungan adalah kelas bawah. Komunitas pengusaha muslim garmen cenderung lebih suka memberikan dana zakat, infak, dan sedekah ke masjid yang berdampak cepat pada kehidupan usaha dan sosialnya ketimbang menyisihkan pendapatan untuk mengelola limbah pabrik garmennya yang dampak limbah tersebut dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berkelanjutan akan diderita oleh kelompok kelas bawah.
Pena Umat sebagai bagian dari Daulat Umat mengadakan Diskusi Berangkai dan Walking Tour” yang bertujuan sebagai wadah edukasi tentang Islam dan lingkungan hidup, khususnya bagi individu, mahasiswa, dan masyarakat umum. Pena Umat mengetengahkan konsepsi “eko-religius”, yang menyatukan antara konsep antroposentris dan bio-centris sebagai etika lingkungan.
Salah satu seri diskusi tersebut mengambil topik “Apa Itu Sedekah Lingkungan dengan Eko-Religius?” dengan mengundang Mohamad Shohibuddin sebagai Dosen FEMA IPB sekaligus sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Baitul Hikmah. Dikusi terlaksana pada Hari/tanggal Senin, 1 April 2024, dengan dimoderatori oleh Achmad Firas Khudi (Pegiat Pena Umat).
Berikut disajikan bahan presentasi Mohamad Shohibuddin, “Sedekah Lingkungan: Perspektif Eko-Religius”.
Download Materi